HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUD RAJA AHMAD TABIB PROVINSI KEPULAUAN RIAU DAN RS-BLUD KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2018

Nining Sulistyowati, Agus Lina

Sari


Latar Belakang:Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi wanita adalah ditemukannya mioma uteri yang insidensinya terus mengalami peningkatan. Mioma uteri merupakan tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos rahim. Kejadian mioma uteri di Indonesia sebesar 2,39%-11,70% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Faktor-faktor risiko seperti umur, paritas, obesitas dan kehamilan dapat menyebabkan terjadinya mioma uteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian mioma uteri di RS-BLUD dan RSUD Raja Ahmad Tabib Kota Tanjungpinang.

Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan retrospective. Waktu penelitian 11 Juli 2018. Berdasarkan perhitungan, besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 40 orang yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampling accidental. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi Square/ Fisher’s Exact Test .

Hasil: Terdapat hubungan bermakna antara umur dengan kejadian mioma uteri (p = 0,013), terdapat hubungan bermakna antara paritas dengan kejadian mioma uteri (p = 0,026), tidak  terdapat hubungan bermakna antara obesitas dengan kejadian mioma uteri (p = 0,652) dan terdapat hubungan bermakna antara kehamilan dengan kejadian mioma uteri (p = 0,074).

Kesimpulan: Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor-faktor risiko seperti umur 25-45 tahun, paritas (multipara dan grandemultipara) dan juga wanita yang sedang hamil merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mioma uteri.

Kata kunci: Mioma Uteri, Faktor Risiko


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aziz, (2014). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika

Baziad. A, (2008). Endokrinologi Ginekologi. Edisi ketiga. Jurnal e-Clinic (eCl) Vol.3, No. 1 (Hal 72).

Cahyaningtyas, W.K. (2010). Faktor-faktor yang berpengaruh Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jurnal kebidanan Vol.2, No.5 (Hal 38).

Cholid, (2015). Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Cunningham, (2012). Obstetri williams. Jakarta: EGC

KEMENKES RI. Pusat Data dan Informasi, (2012). Situasi Penyakit Kanker. www.kemenkes.go.id. On Line: 25 Maret 2017. Jam 17.00 WIB.

Lilyani, (2012). Hubungan faktor resiko dan kejadian mioma uteri di RSUD Tugurejo Semarang (Skripsi). Jurnal e-Clinic (eCl) Vol.3, No.1 (Hal72).

Manuaba , dkk (2010). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan kb. Jakarta: EGC

Manuaba, (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jurnal e-Clinic (eCl) Vol.3, No.1 (Hal 71).

Notoatmodjo, (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Odokuma.El, (2014). Age prevalence of leiomyoma uteri: a histopathologic study. Jurnal e-Clinic (eCl) Vol.3, No. 1 (Hal 72).

Prawirohardjo, (2011). Ilmu kandungan. Edisi 3. Jakarta : Bina Pustaka

Prawirohardjo, (2007). Ilmu Kandungan. Edisi 2. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol.1, No.1 (Hal 15).

Parker WH, (2007). Etiology, symtomatology, and diagnosis of uterine myomas. Jurnal e-Clinic (eCl) Vol.3, No.1 (Hal 75).

Sarwono, (2009). Ilmu Kandungan. Edisi 2. Jakarta : Bina Pustaka

Zimmermann, (2012). Prevalence, symptoms, and management of uterine fibroids. Jurnal e-Clinic (eCl) Vol.3, No. 1 (Hal 72)


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Cakrawala Kesehatan is indexed by: