ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS PADA BAYI NY. M DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT KERING TERBUKA DI PMB FITRIANI TAHUN 2024

Nabila Nabila, Shinta Ayu Retnawati, Muslim Muslim

Sari


Perawatan tali pusat meliputi perawatan tali pusat bayi setelah dipotong dan sampai tali pusat terlepas. Teknik pengobatan yang tidak tepat dapat mempengaruhi waktu pelepasan tali pusat dan menyebabkan infeksi tetanus pada bayi baru lahir. Angka kejadian penyakit menular neonatal di Indonesia sebesar 24-34%, menjadikannya penyebab kematian kedua terbanyak setelah asfiksia neonatal (49-60%). Sebagian besar bayi baru lahir tertular tetanus neonatal melalui penularan infeksi melalui tali pusat. Pemotongan dengan peralatan pengendalian hama yang tidak higienis merupakan salah satu cara penularan. Infeksi juga bisa terjadi akibat penggunaan obat-obatan, bedak talk, atau daun  untuk mengobati tali pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perawatan tali pusat kering terbuka pada bayi baru lahir di PMB Fitriani Tahun 2024. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalan Bayi Ny. M. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengkajian dilakukan pada Bayi Ny. M mulai dari lahir hingga 7 hari dengan dengan perawatan tali pusat kering terbuka, dihasilkan bahwa tali pusat putus di usia 5 hari tanpa infeksi. Setelah pengkajiian data selama 1 minggu home care dapat disimpulkan bahwa pentingnya merawat tali pusat kering terbuka pada tali pusat dan mempercepat pengeringan guna menghindari adanya infeksi pada tali pusat.

Kata kunci: Asuhan neonatus, tali pusat, kering dan terbuka

Umbilical cord care includes caring for the baby's umbilical cord after it is cut and until it falls off. Improper treatment techniques can affect the timing of umbilical cord release and cause tetanus infection in newborns. The incidence of neonatal infectious diseases in Indonesia is 24-34%, making it the second leading cause of death after neonatal asphyxia (49-60%). Most newborns contract neonatal tetanus through transmission of infection through the umbilical cord. Cutting with unhygienic pest control equipment is one way of transmission. Infection can also occur due to the use of drugs, talcum powder, or leaves to treat the umbilical cord. This study aims to determine the care of dry open umbilical cords in newborns at PMB Fitriani in 2024. This study was conducted using a case study approach. The research subject was Mrs. M's baby. The type of data consists of primary and secondary data. The results showed that the assessment was carried out on Mrs. M's baby from birth to 7 days with dry open umbilical cord care, resulting in the umbilical cord breaking at the age of 5 days without infection. After reviewing data from one week of home care, it can be concluded that caring for a dry, open umbilical cord stump is crucial and accelerating its drying to prevent cord infection.

Keywords: Neonatal care, umbilical cord, dry and open


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Baety, A.N. 2011. Biologi Reproduksi Kehamilan dan Persalinan. Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman.

Hidayat, A. 2009. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jilid I. Jakarta: Salemba Medika.

Jitowijoyo, S., Kristiyanasari, W. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Cetakan I. Yogyakarta: Muha Medika.

JNPK-KR, 2008, Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Depkes RI. Jakarta: 189).

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik- Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes dan JICA.

Martini, DE. 2012. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat Bayi baru Lahir yang Mendapatkan Perawatan Menggunakan Kassa Kering dan Kompres Alkohol di Desa Plosowahyu Kabupaten Lamongan. Surya Volume 3 Nomer XIII.

Meiliya, E., Pamilih, E.K. 2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan Untuk Dokter, Perawat dan Bidan. Jakarta: EGC.

Muchtar, R. 1999. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC

Permanasari, D.K., Susyanto, B.E. 2009. Perawatan Tali Pusat Terbuka, Perawatan Tali Pusat Tertutup, Lama Waktu Pelepasan. Undergraduate Theses from YOPTUMYFKPP. 1 (1), 1-2.

Prawirohardjo, S. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Cetakan 7. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Retniati, Tika R. 2010. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat Pada BBL Yang Dirawat Menggunakan Kassa Steril Dibandingkan Dengan Kassa Alkohol 70% di Desa Trayeman Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal-Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang. KTI.

Saifuddin, Abdul Bari; G. Adriaansz, GH. Wiknjosastro, D. Waspodo. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin,AB; Adrianz, G., Wiknjosastro,GH., waspodo, D. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Salam, Affyus. 2008. Kesehatan Bayi Baru lahir. Jakarta¨Rajawali pers.

Sarimawar, Djaja & Soeharsono Soemantri. 2009. Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) dan Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Berkaitan di Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 31, No. 3: 155-165).

Sastrawinata S, 1983. Obstetri fisiologis Bag. Obstetrik dan Ginecology. FK. UNPAD. Bandung.

Wibowo, N. Saifuddin, BA. 2008. Plasenta, Tali pusat, Selaput Janin dan cairan amnion. Jakarta: FKUI.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Cakrawala Kesehatan is indexed by: